slide

slidebar

Sabtu, 31 Oktober 2015

Kebaikan dan Dosa menurut Hadist Nabi


DARI Nawas bin Sam’an r.a. dari Nabi Muhammad saw. beliau bersabda, “Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah segala hal yang mengusik jiwamu dan engkau tidak suka jika orang lain melihatnya.” (HR. Muslim)
Dan dari Wabishah bin Ma’bad ra berkata, ‘Aku datang kepada Rasulullah SAW, maka beliau bersabda; “Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebaikan?” Aku menjawab, “benar wahai Rasulullah SAW.” Lalu beliau bersabda, “Mintalah fatwa kepada hatimu sendiri. Kebaikan adalah apa yang karenanya jiwa dan hati menjadi tentram. Dan dosa adalah apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati, meskipun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya.” (HR. Ahmad dan Darimi)
Sanad Hadits:
Hadits di atas memiliki sanad yang lengkap (sebagaimana yang terdapat dalam Shahih Muslim, Kitab Al-Bir Wa Al-Sillah Wa Al-Adab, Bab Tafsir Al-Bir Wa Al-Itsm, hadits no 2553).
Takhrij Hadits :
Hadits ini (sebagaimana teks hadits di atas, riwayat Imam Muslim) melalui jalur sahabat An-Nawas bin Sam’an, diriwayatkan oleh :
• Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab Al-Bir Wa Al-Sillah Wa Al-Adab, Bab Tafsir Al-Bir Wa Al-Itsm, hadits no 2553.
• Imam Turmudzi dalam Jami’nya, Kitab Al-Zuhud ‘An Rasulillah Sallallahu Alaihi Wasallam, Bab Ma Ja’a Fi Al-Bir Wa Al-Itsm, Hadits no 2389.
• Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya, Musnad Al-Syamiyin, Hadits Annawas bin Sam’an Al-Kilabi Al-Anshari, hadits no 17179, 17180 & 17181.
• Imam Al-Darimi dalam Sunannya, Kitab Al-Riqaq, Bab Fi Al-Bir Wa Al-Itsm, hadits no. 2789.
Sedangkan hadits yang kedua, diriwayatkan oleh :
• Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya, Musnad Al-Syamiyin, Hadits Wabishah bin Ma’bad Al-Asady, hadits no. 17545.
• Imam Ad-Darimi dalam Sunannya, Kitab Buyu’, Bab Da’ Ma Yuribuka Ila Mala Yuribuka, Hadits no. 2533.
Tarjamatur Rawi
• An-Nawas bin Sam’an Al-Kilabi
Beliau merupakan salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang dikenal sebagai Ahlus Suffah, yaitu sahabat yang tinggal di tepian masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beliau tinggal di luar kota Madinah dan memilih untuk tidak berhijrah ke Madinah. Beliau lebih suka pulang pergi ke Madinah dalam rangka bertanya permasalahan agama kepada Rasulullah SAW. Mengenai ketidak hijrahannya ini beliau mengemukakan, ‘Bahwa diantara kami jika telah berhijrah, maka ia tidak lagi bertanya kepada Rasulullah SAW tentang sesuatu pun. Maka aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang al-birr (kebaikan) dan al-itsm (dosa).
• Jubair bin Nufair
Beliau adalah Jubari bin Nufair bin Malik, Abu Abdurrahman Al-Hadhrami Al-Hamshi. Merupakan salah seorang Kibar Al-Tabiin. Tinggal di Syam dan wafat pula di Syam pada tahun 80 H. Mengambil hadits diantaranya dari Busr bin Jahasy, Tsauban dan Jurtsum. Sedangkan yang mengambil hadits dari beliau diantaranya adalah, Al-Harits bin Yazid, Khalid bin Ma’dan bin Abikarib, ‘Aidzullah bin Abdillah, Abdurrahman bin Jubair bin Nufair, Makhul, Yahya bin Jabir bin Hasan dsb. Adapun derajatnya dalam Jarh Wa Ta’dil adalah Tsiqah.
• Abdurrahman bin Jubair bin Nufair
Beliau adalah Abdurrahman bin Jubair bin Nufair Abu Humaid Al-Hadhrami Al-Hamshi. Merupakan salah seorang Wustha Minat Tabiin. Tinggal di Syam dan wafat pada tahun 118 H. Mengambil hadits diantaranya dari Anas bin Malik, Jubair bin Nufair bin Malik, Jundub bin Junadah, Mu’adz bin Jabal, Al-Harist bin Muawiyah dsb. Sedangkan yang mengambil hadits dari beliau diantaranya adalah Zuhair bin Salim, Syuraih, Atha’ bin Sa’ib bin Malik, Shafwan bin Amru bin Haram, Muhammad bin Al-Walid bin Amir, Isa bin Salim dsb. Sedangkan derajatnya dalam Jarah Wa Ta’dil, para ulama mengatakannya sebagai Tsiqah.
Gambaran Umum Tentang Hadits
Secara umum hadits menggambarkan mengenai kebaikan dan dosa. Yaitu bahwa yang dimaksud dengan ‘kebaikan’ adalah akhlak yang baik sedangkan yang dimaksud dengan dosa adalah sesuatu yang ‘diragukan’ oleh diri kita sendiri, serta kita tidak menginginkan jika orang lain melihat kita melakukan hal tersebut. Hadits ini sekaligus menghilangkan ‘kebingungan atau kesamaran’ antara ‘sesuatu’ yang baik dan sesuatu yang buruk, terutama jika kesamaran tersebut terdapat dalam diri pelaku sendiri.
sumber : islampos.com

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com